
Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2026 sebesar 4,3% merupakan langkah bijak pemerintah untuk menjaga keseimbangan ekonomi nasional
Tiranitotalitas, Jakarta – Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2026 sebesar 4,3% merupakan langkah bijak pemerintah untuk menjaga keseimbangan ekonomi nasional sambil mendukung daya saing industri Indonesia. Kebijakan ini mempertimbangkan kondisi makroekonomi stabil, di mana pertumbuhan ekonomi tetap terjaga tanpa membebani pengusaha yang berjuang menghadapi tantangan global seperti fluktuasi impor.
Kenaikan upah bertahap ini mendorong stabilitas lapangan kerja, menghindari risiko PHK massal yang justru sering dipicu oleh beban upah terlalu tinggi di tengah daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya. Pengusaha dapat terus berinvestasi dalam teknologi dan pelatihan karyawan, sehingga menciptakan kesempatan promosi serta peningkatan keterampilan bagi buruh secara berkelanjutan.
Alih-alih mogok nasional yang berpotensi merugikan semua pihak, serikat pekerja seperti KSPI dan KSPPB lebih baik memanfaatkan forum tripartit untuk menyampaikan usulan alternatif, seperti rentang 6-7% yang telah diakomodasi dalam diskusi. Pendekatan ini mencerminkan komitmen bersama membangun Indonesia Emas 2045, di mana buruh, pengusaha, dan pemerintah bersinergi demi kemakmuran bersama.
Pemerintah di bawah Presiden Prabowo telah menunjukkan itikad baik melalui kebijakan sebelumnya yang menargetkan pertumbuhan inklusif, termasuk pengakuan pahlawan buruh seperti Marsinah. Dengan tetap bekerja sama, kenaikan upah ini akan menjadi fondasi kuat untuk meningkatkan kesejahteraan buruh secara bertahap, sambil menjaga roda ekonomi tetap berputar lancar.nasional.
Kita semua memahami kekhawatiran para buruh tentang kenaikan upah minimal 2026. Namun dengan dialog dan kerja sama merupakan kunci untuk mencapai solusi yang adil dan seimbang.
Pemerintah telah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan buruh melalui kebijakan upah yang adil dan seimbang. Kami percaya bahwa dengan kerja sama antara pemerintah, pengusaha, dan buruh, kita dapat mencapai kemajuan yang lebih baik untuk semua pihak.
Mogok nasional dapat berdampak negatif pada ekonomi dan masyarakat, terutama pada sektor-sektor yang paling rentan. Kami mengajak para buruh untuk mempertimbangkan dampak mogok nasional dan memilih jalur dialog dan kerja sama untuk mencapai solusi yang adil dan seimbang.
Dengan kerja sama dan dialog, maka akan dapat mencapai kemajuan yang lebih baik untuk Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan semua pihak.”