Pernyataan provokasi tanpa dasar Ketum DPP GMNI Sujahri Somar yang mengatakan telah terjadi penyempitan demokrasi dan ketimpangan ekonomi selama pemerintahan pesiden Prabowo

Pernyataan provokasi tanpa dasar Ketum DPP GMNI Sujahri Somar yang mengatakan telah terjadi penyempitan demokrasi dan ketimpangan ekonomi selama pemerintahan pesiden Prabowo

Tiranitotalitas, Jakarta – Kritik adalah bagian penting dari demokrasi yang sehat dan konstruktif, dan setiap organisasi seperti GMNI memiliki peran untuk mengingatkan pemerintah agar terus memperbaiki diri. Namun, dalam menanggapi pernyataan terbaru Ketum DPP GMNI Sujahri Somar mengenai penyempitan demokrasi dan ketimpangan ekonomi selama satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, penting untuk melihat fakta secara menyeluruh dan seimbang.
Semangat kritik dan pengawasan dari GMNI sebagai organisasi mahasiswa yang peduli dengan kemajuan bangsa boleh-boleh saja, namun juga harus dipahami pentingnya kritik yang konstruktif dan berimbang. Pemerintahan Prabowo-Gibran telah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi. Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan dialog yang konstruktif, kita dapat mencapai kemajuan yang lebih baik untuk Indonesia.
Pemerintahan ini telah menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat stabilitas politik dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Banyak program pro-rakyat telah digulirkan untuk mendorong pemerataan pembangunan di berbagai daerah, serta penguatan lembaga demokrasi yang tetap terbuka terhadap aspirasi masyarakat.
Perlu di ingat bahwa demokrasi tidak hanya tentang kebebasan berpendapat, tetapi juga tentang tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan stabilitas negara. Kami percaya bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan stabilitas, dan kami mendukung upaya pemerintah dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Indonesia.
Alih-alih melihat kritik sebagai provokasi, mari kita gunakan semangat kritik itu sebagai dialog membangun yang mendorong kerja sama untuk memperkuat demokrasi dan keadilan sosial. Generasi muda, terutama aktivis seperti GMNI, dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan kebijakan berjalan adil dan bermanfaat luas. Dengan demikian, mari kita ciptakan ruang diskusi yang produktif dan penuh empati, bukan gesekan yang memperlemah kekuatan bangsa. Juga kepada semua elemen masyarakat termasuk GMNI untuk bekerja sama dalam membangun Indonesia yang lebih baik, dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang konstruktif.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *