Demokrasi yang kita bangun haruslah menjauhkan diri dari tirani kekuasaan dan golongan kuat, serta bentuk-bentuk pemaksaan kehendak yang justru merusak rasa keadilan.

Uncategorized

Meredam provokasi Habib Riziq kepada kelompok Islam Nusantara

Bida Dari 1,048 Comments , ,

Tiranitotalitas, Jakarta – Islam Nusantara adalah model aliran Islam yang dibentuk oleh Nahdlatul Ulama dan dikembangkan di Indonesia. Islam Nusantara diperkenalkan pada tahun 2015, sebagai bentuk gerakan denominasi masyarakat Islam di Nusantara yang menolak denominasi Islam berdasarkan perspektif Arab dan Timur Tengah – misalnya Wahabisme dari Arab Saudi.


Namun hal ini masih terjadi Pro dan kontra. Pihak yang pro berjuang keras menggunakan penalarannya dalam beragumentasi agar Islam Nusantara dapat diterima semua kalangan. Semantara pihak yang kontra berusaha menyerang dan mematahkan semua argumen yang dibangun pihak pro Islam Nusantara. Tuduhan pihak kontra yang mencurigai gagasan Islam Nusantara merupakan produk Barat dan meyakini bahwa Islam itu hanya satu, yaitu Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Pendakwah Islam di Nusantara khususnya Walisongo sangat paham kondisi masyarakat Nusantara saat itu, sehingga mereka menyebarkan Islam melakukan pendekatan-pendekatan yang dapat diterima oleh masyarakat. Budaya asli masyarakat Nusantara tidak serta merta ditolak, namun justru diterima dengan baik beberapa modifikasi dan selama tidak bertentangan dengan syariat Islam. Para ahli menyatakan jika Islam Nusantara hanya istilah dan jangan di jadikan perdebatan yang dapat memecah belah umat islam di Indonesia khususnya. Namun pemerintah dalah hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan masyarakat dapat mengawasi jika terdapat ajaran yang tidak sesuai dengan aqidah islam perlu segera di laporkan.
Terkait isu islam nusantara kembali muncul setelah Habib Riziq melakukan beberapa pernyataan yang dapat dianggap sebagai provokasi kepada kelompok Islam Nusantara. Pernyataan-pernyataannya tersebut telah memicu kemarahan dan kekecewaan di kalangan masyarakat, terutama di kalangan Islam Nusantara.

Provokasi Habib Riziq terhadap kelompok islam nusantara tentunya dapat menyebabkan beberapa bahaya yang mungkin terjadi :

  1. Dapat memecah belah masyarakat dan memicu konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda.
  2. Dapat menghina identitas dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok pribumi Islam Nusantara.
  3. Dapat memperburuk hubungan sosial antara kelompok-kelompok yang berbeda dan memicu kekerasan.

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk meredam provokasi Habib Riziq antara lain :

  1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya provokasi dan pentingnya menjaga keharmonisan sosial.
  2. Menghindari provokasi dan tidak membalas pernyataan-pernyataan yang menghina dan provokatif.
  3. Mengedepankan dialog dan komunikasi yang konstruktif untuk menyelesaikan perbedaan pendapat terkait ajaran agama islam dan memperkuat hubungan sosial.
  4. Menghargai identitas dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok Islam Nusantara selama tidak menyimpang dari ajaran islam dan tidak menghina atau merendahkan identitas tersebut.

Provokasi Habib Riziq dapat menyebabkan beberapa bahaya, antara lain memecah belah masyarakat, menghina identitas, dan memperburuk hubungan sosial. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kesadaran, menghindari provokasi, mengedepankan dialog, dan menghargai identitas untuk meredam provokasi Habib Riziq. Mari kita menjaga keharmonisan sosial dan memperkuat hubungan antara kelompok-kelompok yang berbeda serta menjaga persaudaraan antar sesama umat Islam (Ukhuwah Islamiyah).

Dilihat: 5,198

Anda Juga Mungkin Suka

Kehilangan Separuh Pengguna Harian sejak Pertama Dirilis “Threads”

admin 2,154

“Makan Bergizi Gratis: Pilar Membangun Generasi Emas”

Bida Dari 118

Tindakan Brutal dan Sadis OPM di Tengah Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan SDM Papua

Bida Dari 16,041

1,048 komentar pada “Meredam provokasi Habib Riziq kepada kelompok Islam Nusantara”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *