Tindakan Brutal dan Sadis OPM di Tengah Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan SDM Papua

Tiranitotalitas Jakarta – Pemerintah Indonesia telah menempatkan Papua sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional. Melalui kebijakan Otonomi Khusus, pemerintah bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Papua agar lebih mampu mengelola sumber daya mereka secara efektif. Upaya tersebut tercermin dalam berbagai program pembangunan, khususnya di sektor pendidikan. Beasiswa pendidikan tinggi untuk putra-putri Papua, peningkatan sarana dan prasarana sekolah, serta pelatihan bagi tenaga pengajar merupakan langkah konkret yang diambil untuk menciptakan generasi muda yang cerdas dan berdaya saing.

Namun, di tengah upaya positif ini, kehadiran Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus menjadi penghalang serius bagi kemajuan masyarakat Papua. Pada 15 Juli 2024, OPM melakukan tindakan keji dengan membakar bangunan sekolah di Kampung Borban, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang. Tindakan ini tidak hanya menghancurkan fasilitas pendidikan yang sangat penting, tetapi juga merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang mendalam. Ironisnya, saat pemerintah berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan, OPM malah merusak harapan dan masa depan anak-anak Papua.

Sejak tahun 2021, lebih dari 17 bangunan sekolah, mulai dari SD hingga SMA, telah menjadi sasaran kebrutalan OPM. Tindakan-tindakan ini bukan hanya bentuk kekerasan fisik terhadap infrastruktur, tetapi juga serangan langsung terhadap masa depan generasi muda Papua. Tanpa akses pendidikan yang memadai, anak-anak Papua terpaksa menghadapi tantangan yang semakin berat dan terjebak dalam siklus kekerasan serta kemiskinan.

Kekejaman OPM tidak berhenti pada penghancuran fasilitas pendidikan. Kelompok ini juga terlibat dalam aksi kekerasan yang mengerikan terhadap masyarakat sipil dan aparat keamanan. OPM membunuh masyarakat yang tidak berdosa, aparat keamanan TNI – Polri, bahkan orang Papua sendiri. Pada tanggal 19 Juli 2024, OPM melakukan pembakaran terhadap enam mobil dan pengrusakan satu mobil aparat keamanan TNI-Polri di Puncak Jaya, Papua Tengah. Tindakan brutal ini menciptakan suasana ketidakpastian dan ancaman keamanan yang mendalam di Papua. Mereka juga terlibat dalam pemerkosaan tenaga kesehatan yang berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat, serta pembakaran fasilitas umum seperti rumah sakit, dan berbagai infrastruktur vital lainnya.

Oleh karena itu, tindakan brutal OPM harus segera dihentikan. Pemberantasan OPM harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan semua pihak yang peduli terhadap masa depan Papua. Peningkatan keamanan, penegakan hukum yang lebih ketat, serta dukungan bagi pembangunan pendidikan dan pelayanan kesehatan di Papua sangat diperlukan. Hanya dengan mengatasi kekerasan ini secara tegas dan efektif, kita dapat memastikan bahwa Papua memiliki kesempatan untuk berkembang dengan aman dan berkelanjutan.

Mari bersama-sama membuka jalan bagi Papua yang aman, sejahtera, dan penuh harapan. Keberhasilan upaya memberantas OPM tidak hanya akan menguntungkan masyarakat Papua, tetapi juga berdampak positif pada pembangunan Papua secara keseluruhan. Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, kita dapat memastikan generasi mendatang tumbuh dan berkembang dalam suasana yang lebih baik, sehingga Papua dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan bangsa.