HOAX DAN PLAYING VICTIM OLEH KELOMPOK SEPARATIS PAPUA MENGHAMBAT TERCIPTANYA KEAMANAN DAN PERDAMAIAN
TIRANITOTALITAS Jakarta- Permasalahan mendalam yang saat ini terjadi di Papua semakin menegaskan urgensi untuk penanganan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP). Kekejaman yang mereka tunjukkan tak hanya merenggut nyawa orang tak bersalah, tetapi juga mengancam dan menghambat pembangunan dan terwujudnya kedamaian di Papua. Karenanya, menjaga Papua dari ancaman tersebut menjadi kewajiban yang tak terelakkan.
Pemerintah hingga saat ini masih terus mengupayakan penyelesaian masalah Papua dengan berbagai cara, termasuk lewat upaya dialog yang persuasif. Namun, pendekatan tersebut kerap berujung pada kegagalan karena sikap KSTP yang tidak kooperatif dan selalu menunjukkan penolakan. Upaya untuk meraih perdamaian pun kerap terbentur oleh ego sekelompok kecil yang selalu berupaya mempertahankan pandangan radikal atau separatisme mereka.
Kompleksitas situasi ini makin diperumit dengan tersebarnya berita bohong yang sengaja dikembangkan oleh Kelompok KSTP. Mereka dengan sengaja menyebarkan narasi palsu, terutama mengenai dugaan kekerasan yang didalangi oleh aparat TNI/Polri terhadap masyarakat Papua. Strategi yang digunakan sengaja digunakan untuk memanipulasi opini publik, dengan menciptakan pandangan bahwa Papua terusik dan kemanusiaan mereka diinjak-injak oleh pihak aparat keamanan.
Tidak hanya itu, KSTP juga terlibat dalam praktik playing victim. Mereka dengan cermat memainkan peran korban, menciptakan situasi yang seolah-olah mereka yang tertindas dan diserang. Narasi semacam ini menjadi senjata mereka untuk memperoleh dukungan simpati baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan menciptakan wacana ketidakadilan yang konstan, mereka berupaya memposisikan diri sebagai pihak yang berjuang demi keadilan.
Seperti halnya dengan pernyataan baru-baru ini disampaikan oleh Sebby Sambom yang mengaku sebagai juru bicara TPNPB OPM melalui berbagai platform media online dan sosial. Mereka mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap pos Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI-AL di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Senin, 21 Agustus 2023. Menyebutkan bahwa TPNPB OPM telah berhasil membunuh 5 orang anggota TNI. Pernyataan tersebut sangat jauh dengan fakta yang terjadi sebenarnya dan hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri.
Dalam tragedi ini, hanya satu orang anggota TNI atas nama Pratu Agung Pramudi Laksono (27), anggota Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI-AL, menjadi korban tak berdosa dan gugur demi menciptakan keamanan dan kedamaian di bumi Papua.
Berita-berita bohong atau Hoax yang sengaja disebarkan oleh KST Papua tersebut bertujuan untuk menciptakan citra bahwa mereka lebih kuat, guna menggertak dan melemahkan semangat aparat keamanan (TNI/Polri), serta menunjukan eksistensi mereka di mata dunia internasional.
Situasi tersebut mengingatkan kita akan pentingnya tindakan serius dan berkesinambungan dalam menanggapi ulah Kelompok Separatis Papua. Penegakan hukum yang tegas harus menjadi prioritas, sambil tetap mempertahankan komunikasi dan pendekatan persuasif yang tujuan akhirnya adalah mewujudkan Papua yang sejahtera, aman, dan damai untuk seluruh warganya. Dalam hal ini, partisipasi aktif masyarakat Papua dalam upaya tersebut memiliki peran yang sangat penting tak dan tergantikan.
Selain itu yang tidak kalah pentingnya, masyarakat juga harus lebih jeli dan waspada terhadap berita dan informasi bohong yang disebarkan Kelompok Separatis Papua, agar masyarakat tidak mudah terhasut dan terprovokasi oleh berita dan informasi bohong tersebut.
Zaproxy dolore alias impedit expedita quisquam.
you’re in point of fact a just right webmaster. The site loading speed is amazing. It seems that you’re doing any distinctive trick. Also, The contents are masterwork. you have done a magnificent task on this matter!
I was just searching for this information for a while. After 6 hours of continuous Googleing, finally I got it in your web site. I wonder what’s the lack of Google strategy that do not rank this kind of informative web sites in top of the list. Normally the top sites are full of garbage.